Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 15:53:19【Resep】716 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(74933)
Artikel Terkait
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis
Resep Populer
Rekomendasi

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Prabowo: Indonesia

Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia

Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan